Minggu, 10 April 2011

peranan pondok pesantren terhadap pendidikan di indonesia

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Penegasan istilah
Untuk menghindari kesalah pahaman mengenai judul” peranan pondok pesantren terhadap pendidikan di indonesia” ini maka perlu kiranya diperjelas beberapa istilah sebagai berikut :
1. Pondok pesantren
Kata pesantren sering juga disebut ‘Pondok pesantren’ yang berasal dari kata ‘santri’ menurut kamus umum bahasa indonesia kata ini mempunyai dua pengertian 1). Orang yang beribadah dengan sungguh-sungguh, Orang yang shaleh. Pengertian ini sering digunakan oleh para ahli untuk membedakan antara oran yang taat beragama, Atau yang sering juga disebut sebagai ‘Abangan’.2)Orang yang mendalami pengajiannya dalam agama islam dengan berguru ketempat yang jauh seperti pesantren dan lain sebagainya. Adapun pengertian’ santri’ yang digunakan disini mengacu pada pengertian yang kedua.

Mengenai asal kata “santri” itu sendiri, menurut para ahli, satu dengan yang lainnya terdapat beda pendapat dalam pengertiannya. Dr.zamaksyari dhofier dengan mengutip pendapat Prop.Jhons mengatakan bahwa kata ‘santri’ bearasal dari kata ‘Tamil’ yang berarti ‘guru mengaji’. Kemudian C.C Berg berpendapat bahwa istilah tersebut berasal dari istilah ‘shastri’, yang dalam bahasa India berarti ‘orang yang tahu buku-buku suci agama hindu’.dan kata ‘shastri’ itu sendiri berasal dari kata ‘shastra’ yang berarti buku-buku suci , buku-buku agama , atau buku-buku ilmu pengetahuan.
Kata ‘pesantren’ yang terdiri dari kata asal “santri” yang mendapat awalan “pe” dan akhiran “an” , yang menentukan tempat; jadi berarti ‘tempat para santri ‘. Kadang-kadang “sant” (manusia baik dihubungkan dengan suku kata “tra” (suka menolong), sehingga kata “pesantren” dapat berarti “tempat pendidikan manusia baik-baik.
2. Pendidikan
Kata ‘pendidikan’, berasal dari kata “didik” yang mendapat awalan ‘pe’ dan akhiran ‘an’ yang mengandung tiga pengertian; 1)perbuatan (hal,cara dsb) mendidik, 2)pengetahuan tentang mendidik, 3)pemeliharaan (latihan-latihan dsb) badan, batin dan sebaginya. Hal ini bisanya berkaitan dengan sesuatu yang bersifat fisik. Dan pengertian pendidikan disi adalh berarti sama .

B. LATAR BELAKANG MASALAH
Pesantren merupakan suatu lembaga pendidikan islam yang telah memiliki peranan besar dalam menyebarkan agama islam diseluruh wilayah nusantara ini, Lebih-lebih dipulau jawa, Sehingga ajaran islam semakin dipahami, Dihayati dan diamalkan oleh para pemeluknya. Bahkan ajaran islam berkembang pesat, Sehingga islam merupakan agama mayoritan dinegara Indonesia tercinta.
Bahkan menurut Dr. Nur Cholis Madjid, Pesantren atau pondok adalah lembaga yang bias dikatakan sebagai wujud proses wajar perkembangan sistem Pendidikan nasional. Dari sisi historis, Pesantren tidak hanya identik dengan makna keislaman, akan tetapi juga mengandung makna keaslian Indonesia. Sebab, lembaga yang serupa pesantren itu sebenarnya sudah ada sejak masa kekuasaan Hindu-Budha.
Sehingga islam tinggal meneruskan dan mengislamkan lembaga yang sudah ada. Tentunya ini tidak mengecilkan peran islam mempelopori pendidikan di Indonesia pesantren merupakn suatu lembaga pendidikan tradisional agama isalm,kebanyakan pondok pesantren sebagai komunikasi yang sangat erat kaitannya dengan lingkungan sekitar. Dalam komunitas tradisional keagamaan pondok pesantren merupakan bagian terpadu dari kegiatan sehari –hari dan tak bisa dianggap sebagai sector yang tepisah.pondok pesantren adalah lembaga pendidikan Islam dan kyai sebagai tokoh sentralnya dan masjid sebagi pusat pembelajaran.
Pondok pesantren juga mempunyai fungsi mulai dari pada awal berdirinya sampai dengan kurun sekarang telah mengalami perkembangan ,visi,posisi, dan persepsinya terhadap dunia luar telah berubah, (laporan syarif dkk). Menyebutkan bahwa pesantren pada masa awal (masa syaikh maulana malik Ibrahim ). Berfungsi sebaqgai pusat pendidikan dan penyiaran agama islam.
Dalam masa penjajahan, pesantren memperluas fungsinya. Berbagai fragmen film perjuangan senantiasa merekam dan memvisualkan fungsi sampingan ini. Kuntowijoyo menilai bahwa pesantren menjadi persemaian ideologi anti- Belanda. Pesantren sebagai basis pertahanan bangsa dalam dalam perang melawan penjajah demi lahirnya kemerdekaan.
Disamping itu pesantren juga berperan dalam berbagai bidang lainnya secara multidimensial biak berkaitan langsung dengan aktivitas-aktivitas pendidikan pesantren maupun di luar wewenangnya. Dimulai dari upaya mencerdaskan bangsa, hasil berbagai observasi menunjukkan bahwa pesantren tercatat memiliki peranan penting dalam sejarah pendidikan di tanah air dan telah banyak memberikan sumbangan dalam mencerdaskan rakyat.
Dengan demikian,pesantren pesantren telah terlibat dalam menegakkan Negara dan mengisi pembangunan sebagai pusat perhatian pemerintah. Hanya saja dalam kaitan dengan peran tradisionalnya, dan juga pesantren sering di indentifikasi memiliki tiga peran penting dalam masyarakat Indonesia yitu:
 Sebagai pusat berlangsungnya tranmisi ilmu-ilmu islam tradisional.
 Sebagai penjaga dan pemelihara keberlansungan islam tradisonal.
 Sebagai pusat reproduksi ulama.
Terlepas dari polemik tersebut, ada hal yang menarik untuk diketahui, mengapa Dr.Soetomo dan kawan-kawan tertarik dengan sistem pendidikan tradisional (pesantren), padahal mereka berangkat dari latar belakang pendidikan barat. Salah satu alasannya adalah, disamping pesantren wrisan budaya Indonesia yang tertarik dengan sistem pondoknya (asrama) yang memungkinkan pendidikan untuk dapat memberikan tuntunan dan pengamatan secara langsung.
Hal lain yang menarik perhatian Dr. Soetomo adalah nilai-nilai tradisi pesantren, seperti keakraban pada hubungan antar santri dengan kyai yang mampu memberikan pengetahuan yang hidup, serta kesederhanaan pesantren yang memberikan karakteristik ke-indonesia-annya.
Banyak pengamat yang justru mengatakan bahwa dari pesantrenlah akan muncul pembaharuan pemikiran islam di Indonesia martin van bruinessen menyebutkan bahwa salah satu tradisi yang paling unik dan memiliki kemandirian yang sangat tinggi serta memiliki masa depan yang sangat cerah adalah pesantren . halini mengindikasikan bahwa dalam tradisionalisme pesantren terdapat modernism yang sangat tinggi.
C.Rumusan masalah
Adapun yang menjadi pokok permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apa peranan lembaga pesantren ini dalam mencapai maksud tersebut ?
2. Sejauh mana peranan pesantren terhadap pendidikan ?
3. Bagaimana hubungan pesantren dan masyarakat, antara pesantren dan pemerintah?

A. Alasan pemilihan judul
1. Dalam gambaran umum, pesantren adlah suatu institusi yang sukar diajak bicara mengenai perubahan,sulit dipahami pendangan dunianya. Oleh karena itu orang juga enggan membicarakannya.
2. Mengingat pesantren adalah suatu lembaga pendidikan tertua di Indonesia, dan merupakan pendidikan “asli” Indonesia, maka bagi penulis sangat menarik apabila pendidkan seperti pesantren diaktualkan kembali supaya menjadi lembaga pendidikan alternative di Indonesia dalam menghadapi era global.
B. Tujuan dan kegunaan penelitian
1. Tujuan penelitian:
a. Untuk mengetahui sejauh mana peran pesantren terhadap pendidikan di Indonesia.
b. Untuk mengetahui kondisi dan peran pesantren terhadap aspek global
2. Kegunaan penelitian
a. Dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada masyarakat, Negara , dan bangsa dalam membentuk suatu pendidkan
b. Memberiakn jalan keluar tentang jawaban terhadap permasalahn yang di hadapi oleh pesantren terutama dalam hal pendidikan.

C. Telaah pustaka
Penelitian mengenai pesantren memang sudah banyak dikemukan baik dalam bentuk buku maupun tulisa-tulisan ilmiah yang berupa artikel bail dikoran surat kabar atau internet. Akan tetapi penulis berusaha mencoba untuk membedah dan mengungkap dati beberapa buku yang ada kolerasinya dengan judul “peran pondok pesantren terhadap pendidikan di Indonesia” adapun tulisan ataupun buku-buku tersebut antara lain:
• Dr. nurcholis majhid dalam karyanya “bilik -bili pesantren sebuah potret perjalanan” dalam buku in nurcholis majhid sedikit banyak telah menguraikan juga perubahan-perubahan yang sangat fundamental yang harus dilakukan oleh pesantren baik itu berupa system pengjarannya,maupun peranannya dalam masyarakat.
• Tulisan Dr. Manfred ziemek, dalam buku “pesantren dan perubahan social “. Dalam penelitian ini Manfred ziemek lebih banyak menguraikan tentang pengembangan pesantren sebagai wahan pendidikan kemsyarakatan tanpa mengupas secara seistematis keseluruha usaha-usaha apa saja yang harus dilakukan oleh pesantren supaya bisa’survive’dan tidak hanya menjadi cagar budaya saja pada era global.
G.kerangka teoritik
Menurut Abdullah Sukri Zarkasyi M.A dalam buku rekonstruksi pendidikan dan tradisi pesantren relegiusitas IPTEK mengemukakan bahwa bentuk pesantren yang ada di masyarakat ada tiga macam yaitu: pesantren tradisional, pesantren semi modern dan pesantren modern. Sedangkan pesantren bila di tinjau dari segi non fisiknya dalam menghadapi era gelobal menurut MM Billah pesantren harus berani melakukan pembaharuan dalam bidang cultural dan edukasi, sedangkan watak mandiri merupakan sebuah tradisi pesantren yang harus tetap di pertahankan.
H. Metode Penelitian
A. sifat penelitian
Sifat penulisan proposal penilitian adalah deskriptif analisis yakni penguraian secara teratur seluruh konsep yang ada relevansinya dengan pembahasan

B. Metode pengumpulan data
Untuk memperoleh data yang di perlukan dalam penelitian ini, penulis mengunakan beberapa metode sebagai berikut:
 Metode dokumen
 Metode observasi
 Metode analisa data
 Metode deduktif dan induktif


• Daftar Pustaka
i. Qomar ,Mujamil, Pesantren dari transformasi metodologi menuju demokrasi institusi. Penerbit Erlanga.
ii. Mashud.M. sulthon,khusnurdito. Moh, Menejemen pondok Pesantren.DIVA PUSTAKA JAKARTA.
iii. Azumardi Azra , Pendidikan Islam tradisi dan Moderenisasi menuju Milenium Baru( Jakarta: Logos Wacana Ilmu,1999)
iv. Dawam Ainurrafiq dan Ta’arifin Ahmad. Menejemen Madrasah Berbasis Pesantren.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar